Mengenal Penyakit Malaria Dan Cara Mencegah Penularan Malaria
Assalamu'alaikum.
Pernah mendengar penyakit Malaria? Pastinya sudah tidak asing lagi dengan penyakit yang di timbulkan oleh nyamuk Anopheles ini. Beberapa kali saya pernah ngobrol sama Papa, beliau cerita pengalamannya saat tinggal di Irian Jaya waktu belum menikah. Berulang-ulang kali Papa cerita kalau nyamuk di Irian jaya sama Papua itu ganas-ganas dan banyak sekali orang yang terkena Malaria disana.
Bahkan temen Papa pun meninggal akibat penyakit tersebut. Saya cuma mengiyakan karena belum lama ini ada seorang dokter yang meninggal karena Malaria di Papua. Penyataan Papa pun jadi semakin yakin saat saya mengikuti talkshow bersama Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tanggal 25 April 2018 dalam rangka Hari Malaria Sedunia.
Penyakit Malaria ini sudah menjadi komitmen pemerintah sejak pemerintahan bapak presiden Soekarno sampai saat ini. Bahkan pada tahun 2014 bapak Presiden Jokowi bersama kepala negara di Asia Pacifik berkomitmen mencapai Eliminasi Malaria tahun 2030.
Penyakit ini memang sudah dari dulu, perkembangannya pun di Indonesia dari tahun ke tahun Alhamdulillah jumlah kematian akibat Malaria secara global menurun dan bahkan Indonesia termasuk negara yang sukses menurunkan angka Malaria ini. Meski begitu saat ini masih banyak beberapa wilayah Indonesia yang termasuk daerah endemis Malaria yaitu di wilayah Indonesia bagian Timur.
Sebagai narasumber dr. Elizabeth Jane selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian penyakit menular memaparkan meski Malaria ini merupakan penyakit sejak dulu tapi masih banyak yang belum mengenal apa itu Malaria ?, bagaimana cara mencegahnya? Gejala malaria itu seperti apa? Dll. Untuk itu para blogger memiliki tanggung jawab untuk mempublikasikan tentang Malaria agar orang lebih tau tentang penyakit ini.
Malaria adalah penyakit infeksi disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria ( Anopheles ) betina.
Penyakit Malaria ini dapat menyerang semua orang dan semua golongan. Penyebab Malaria sendiri yaitu Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Malaria ( Anopheles ) betina yang mengandunh parasit Malaria kepada orang yang sehat. Pada umumnya nyamuk tersebut menggigit mulai dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi.
Yang menularkan penyakit malaria ini nyamuk betina lho ya bukan jantan. Dan masa hidup nyamuk malaria ini cukup lama yaitu 1 bulan.
Tanda -Tanda atau Gejala Malaria :
- Demam menggigil secara berkala disertai sakit kepala.
- Tampak pucat dan lemah karena kurang darah.
- Mual-mual tidak nafsu makan , kadang-kadang diare.
- Nyeri otot atau pegal-pegal.
Akibat atau bahaya dari Malaria :
- Daya tahan tubuh menurun
- Anemia atau kekurangan darah pada penderita karean sel-sel darah merah banyak yang hancur di rusak oleh Plasmodium.
- Gangguan pertumbuhan otak anak
- Semangat kerja turun
- Bagi ibu hamil yang terkena Malaria maka bayi akan lahir prematur atau berat bayi lahir rendah.
- Hilang ingatan
- Hilang kesadaran
- Nafas cepat, pingsan hingga koma
- Meninggal dunia.
Jenis Malaria :
- Malaria Tropika
Disebabkan oleh Plasmodium falciparum dengan gejala demam yang timbul terus menerus setiap hari. Jenis malaria ini bisa menjadi malaria berat yang menyebabkan kematian.
- Malaria Tertiana
Disebabkan oleh Plasmodium vivax dengan gejala demam yang timbul ( berulang) setiap 3 hari.
- Malaria Ovale
Di sebabkan oleh Malaria Ovale
- Malaria Kuartana
Disebabkan oleh Plasmodium malriae dengan gejala demam yang berulang setiap 4 hari.
- Malaria Knowlesi
Disebabkan oleh Plasmodium knowlesi.
Namanya keren-keren ya? Tapi sayang bahayanya itu lho mengintai kita. Nah nyamuk Anopheles sendiri hanya menggigit pada malam hari baik di dalam atau di luar rumah. Ciri khas saat hinggap atau menggigit pun posisi dia menungging. Nyamuk Anopheles penular malaria ini hidup di daerah-daerah yang terdapat genangan air seperti rawa-rawa, laguna, muara sungai, tambak, saluran irirgasi , persawahan, bekas pijakan kaki hewan atau kendaraan, lekukan tepi sungai , bekas galian tambang, mata air dll.
Lalu Bagaimana Pemeriksaan dan Pengobatan Malaria ?:
- Pada daerah endemis malaria setiap orang demam harus di curigai malaria dan dilakukan pemeriksaan laboratorium atau darah melalui mikroskopis ataupun RDT ( Rapid Diagnostic Test ) untuk memastikannya dan dilakukan di sarana pelayanan kesehatan.
- Jika positif malaria maka di berikan Obat Anti Malaria atau AOM gratis yaitu ACT ( Artemisinin based combination therapy) jenisnya adalah Dihidroartemisinin piperakum ditambah dengan piperakuin.
- Obat diminum setelah makan atau sata perut tidaj kosong, kenapa? Agar perut tidak perih dan obat tersebut diminum sampai habis sesuai dengan takaran.
- Untuk Malaria Tropikana hanya 3 hari.
- Malaria Tertiana ( Vivax) sampai 14 hari untuk cegah kambuh.
- Bila obat habis tetapi belum juga sembuh datang kembali ke sarana pelayanan kesehatan.
Cara Mencegah Penularan Malaria :
- Membersihkan lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk dengan cara menggerakan masyarakat untuk membersihkan lingkungan, melancarkan saluran air agar tidak tergenang, mengeringkan air tidak tergenang dan membersihkan lumut pada mata air.
- Mengurangi banyak nyamuk dengan cara menebarkan ikan pemakan jentik ( mujair, ikan kepala timah, nila merah dll) di lagum kali, kolam dan air tergenang lainya. Menebarkan larvasida/ racun jentikn( abate) dan menanam tanaman pengusir nyamuk seperti bunga lavender, sereh, kecombrang, tahi ayam.
Cara menghindari gigitan nyamuk malaria :
- Memakai obat anti nyamuk.
- Memasang kawat kasa pada ventilasi rumah
- Menjauhkan kandang ternak dari rumah
- Tidur dengan menggunakan kelambu
- Malam hari jika keluar rumah pakai celana panjang dan baju tertutup dll.
Penjelasan mengenai Malaria diatas semoga bermanfaat untuk semua. Alhamdulillah menurut survei pulau Jawa sudah bebas Malaria tapi perlu di waspadai juga nih bagi kita yang suka traveling ke berbagai daerah endemis. Ada tips juga jadi sebelum berangkat ke sebuah daerah endemis para traveler wajib minum Obat Doxycycline 1 x1 setiap harinya. Diminum 2 hari sebelum berangkat dan sampai 4 minggu setelah keluar dari daerah endemis tersebut.
Comments
Post a Comment