Community Investment Prudential di Desa Mulyasari, Bogor
Assalamu�alaikum.
Apa kabar semua? Semoga makin penuh cinta rezeki berkah berlimpah ya. Bagi yang berteman di sosial media saya pasti tahu kalau beberapa waktu lalu saya jalan-jalan ke Kampung Mulyasari, Bogor bersama Prudential Indonesia. Yups, terhitung sudah dua minggu yang lalu saya menginjak kampung tersebut yang menyisakan penuh kesan dan cerita. Meski sudah dua minggu lamanya tapi kejadian disana masih saya ingat karena benar-benar berkesan. Ini merupakan pengalaman baru saya menjadi volunteer ke sebuah desa terpencil yang padahal letaknya tidak jauh dari Ibu Kota.
Tidak banyak yang tahu bahwa Desa Mulyasari terkenal dengan desa putus sekolah yang mana penduduk disana tidak mengenyam pendidikan dan bisa di bilang mereka mengenyam hanya sampai sekolah dasar saja. Fasilitas dan sarana yang kurang mendukung itu lah mereka putus sekolah. Sedikit saya menceritakan pengalaman saya disana. Jadi untuk menuju Kampung Mulyasari ini kita harus naik mobil dari Bogor dan berhenti di sebuah kampung dekat sana juga lalu di lanjut jalan kaki dengan jalan bebatuan tanpa aspal dan itu jalan setapak lho.
Untuk mencapai kampung Mulyasari ini dari awal pemberhentian mobil itu jaraknya 3 km dan kira-kira kalau jalan kaki itu bisa menempuh satu jam lebih. Kita harus melewati medan yang cukup berat, naik turun gunung terus di pinggir itu ada seperti jurang dan di beberapa titik ada aliran air yang harus kita lewati. Jangan harap kita akan menemukan warung di sepanjang jalan ya karena yang kita lihat yaitu pemadangan sawah, kebun dan jurang. Karena tidak kuat naik menuju kesana akhirnya baru juga kira-kira 100 meter saya memutuskan untuk naik ojek.
Naik ojek merupakan salah satu solusi untuk mencapai kesana tapi ini bukan cara yang aman ya bagi sebagian orang yang memiliki rasa takut ketinggian karena sepanjang naik ojek kita itu selalu deg-degan dan ngeri takut jatuh ke jurang. Jadi kalau yang punya berat badan lebih atau takut ketinggian lebih baik jalan kaki untuk menuju kesana. Walau ngeri tapi kita akan mendapatkan bonus lho , yups bonus pemandangan dan udara yang sangat bersih.
Ngapain saya disana? Saya kesini untuk menghadiri acara Penutupan Chairman�s Challenge 2018 . Mungkin banyak belum tahu apa itu Chairman�s Challenge, jadi Charman�s Challenge merupakan Program Community Investment yang diinisiasi oleh Chairman Prudential di London yang dilaksanakan hampir di setiap unit bisnis Prudential.
Tujuan dari program Chairman�s Challenge ini yaitu melakukan program-program bermanfaat bagi masyarakat di sekitar unit bisnis Prudential beroperasi. Nah, program-program ini dikompetisikan, makanya disebut Chairman�s Challenge atau tantangan dari Chairman (ketua).
Program Chairman�s Challenge ini dimulai sejak tahun 2006 dan tahun ini merupakan tahun ke 12 program ini dilaksanakan. Dari sejak dimulai program ini Prudential Indonesia beberapa kali menang juara 1 atau juara 2 lho dan ini merupakan kebanggaan tersendiri karena ini kompetisi dunia. Selama mengikuti Chairman�s Challenge ini Prudential Indonesia selalu bekerjasama dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI) . Lokasi dari tahun ke tahun itu lain -lain dan programnya juga berbeda-beda.
Program Chairman�s Challenge tahun ini mengusung konsep � Bangun Desa, Bangun Indonesia.� Dan Kampung Mulyasari ini lah yang dipilih untuk program tersebut. Program Chairman�s Challenge Bangun Desa, Bangun Indonesia ini sudah berlangsung selama 5 minggu ( setiap Sabtu ) terhitung mulai tanggal 6 Oktober program ini dimulai di Kampung Mulyasari ini.
Pada kesempatan setelah closing ceremony saya sempat berbincang dengan ibu Nini Sumohandoyo dan beliau mengatakan � Selama 11 tahun mengikuti Chairman�s Challenge , Prudential Indonesia beberapa kali menang juara1 atau 2 dan ini semua berkat para PRU Volunteer semangat mengikuti program ini� .
Untuk kriteria pemilihan pemenang juga disebutkan beberapa misalnya penilaian inovasi dari program, jumlah volunteer, tingkat kesulitan atau effort yang dinilai, lalu dampak dari program tersebut. Lalu kenapa memilih Desa Mulyasari? Karena di desa ini listrik masih susah, sarana pendidikan juga minim banget, serta medan alam nya yang tidak mudah.
Bapak Robert Gardnier selaku Executive Prestasi Junior Indonesia juga mengungkapkan bahwa pada minggu pertama ke Desa ini yaitu masih sepi lalu minggu kedua lumayanlah ya yang datang , lalu ke tiga , ke empat dan ke lima seperti sekarang itu lebih lengkap dan banyak.
Dengan adanya program ini pula masyarakat di Desa Mulyasari dapat belajar budaya lain , bahasa inggris atau bahasa Indonesia karena masyarakat disini itu memakai bahasa Sunda. Prudential Di dunia memiliki moto Doing Well Do Good yang mana dalam usaha Prudential melakukan kebaikan juga bukan hanya untuk Prudential tapi juga komunitas dimana pun berada.
Prudential Indonesia itu memiliki 4 pilar CSR yang saat ini bernama Community Investment Prudential yaitu :
? Edukasi
? Filantropi
? Kesehatan dan keselamatan
? Fokus di Indonesia Timur
Mungkin banyak yang bertanya kenapa di Indonesia Timur termasuk ke dalam Pilar . Jawabannya adalah karena di Indonesia Timur itu sangat terpencil.
Ibu Nini juga menjelaskan yang penting pada program ini adalah memastikan apa yang sudah Prudential Indonesia bikin itu berdampak secara ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Namun tidak hanya itu saja Prudential Indonesia juga berharap mereka (masyarakat) bisa menularkan ilmu-ilmu yang lain sehingga masih banyak lagi orang lain yang mendapatkan manfaat dari program ini.
Program Chairman�s Challenge ini melibatkan ratusan orang yaitu dari PRUVolunteer, mitra seperti Prestasi Junior Indonesia , IPB dan warga. Ibu Nini juga menjelaskan bahwa Desa Mulyasari ini merupakan satu desa dari sekian ribu yang termasuk definisi desa tertinggal. Beliau berharap jika satu perusahaan mengambil satu desa maka akan lumayan dampaknya. Dan yang pasti niat dari
Prudential yaitu ingin masyarakat dan pemerintahan sama-sama untuk membangun desa. Program ini tidak hanya berlangsung 5 minggu saja tetapi berkelanjutan karena dari IPB dan PJI akan selalu memonitor program-program yang sudah dilakukan di desa Mulyasari ini dilakukan selama satu tahun. Kenapa satu tahun? Karena Prudential Indonesia ingin program ini berjalan. Jadi jika program ini berjalan dengan baik maka masyarakat ini sudah bisa mandri dan membantu desa-desa lainnya. Jadi tidak hanya 5 minggu saja ya.
Nah setelah mendengar penjelasan dari Bapak Robert dan Ibu Nini saya akan menjabarkan Program Community Investmen apa saja sih yang sudah di jalankan oleh Prudential Indonesia?.
Program Community Investment Prudential Indonesia di Desa Mulyasari
? Memberikan pelajaran finansial untuk anak-anak
Program yang pertama yaitu memberikan pelajaran finansial ke anak-anak yang dilakukan oleh para volunteer dari Prestasi Junior Indonesia dan juga PruVolunteer. Pelajarannya sih sederhana banget ya mungkin bisa di bilang dasar misalnya pengenalan uang, bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, permainan edukatif dan tradisional dan juga bernyanyi.
Saat kesana saya melihat bahwa banyak sekali anak-anak kecil yang turut hadir di acara penutupan Chairman�s Challenge ini dan ternyata mereka itu setiap minggu ya bermain dan belajar bersama kakak-kakak volunteer.
? Berdiskusi dengan petani kopi untuk meningkatkan produktivitas tanaman kopi
Perlu diketahui nih kalau Desa Mulyasari ini menghasilkan kopi yang cukup enak lho dan sayang banget kan kalau kopi yang enak ini hanya bisa dinikmati di kawasan ini saja. Untuk meningkatkan produktivitas tanaman Kopi, Prudential Indonesia bekerjasama dengan IPB ( Institut Pertanian Bogor ) memberikan edukasi mengenai cara meningkatkan produktivitas tanaman kopi ini.
Para petani kopi di beri pemahaman dan edukasi terori lebih baik untuk menanam dan lebih efisien agar hasil kopi dari Desa Mulyasari ini jadi lebih baik. Dari IPB juga mengajarkan cara bagaimana pengemasan agar lebih dimininati lho tapi yang pasti bisa dirasakan kenikmatannya lebih luas lagi, kan lumayan kalau produktivitas kopi ini sudah meningkat otomatis ekonomi petani kopi juga meningkat.
? Pembuatan MCK (Mandi, Cuci ,Kakus )
Jadi di paling atas Desa Mulyasari itu ada sebuah Persantren dan disamping pesantren tersebut Prudential Indonesia membangun MCK ( Mandi , Cuci, Kakus) untuk warga. MCK ini sudah rapih dan bisa juga dipakai untuk berwudhu.
? Memberikan penyuluhan menanam tanaman herbal
Perwakilan dari IPB( Institut Pertanian Bogor ) memberikan penyuluhan tanaman herbal untuk keperluan masyarakat setempat. Jadi di belakang pesantren ini ada lahan kosong dan dari IPB memberikan edukasi mengenai penanaman tanaman herbal seperti daun binahong dan masih banyak lagi.
? Membangun satu buah bangunan pesantren
Di Desa Mulyasari ini ada sebuah pesantren gratis dan hanya memiliki satu buah bangunan saja. Karena masih ada lahan kosong dekat dengan bangunan pesantren yang lama maka dibuatkanlah bagunan baru di sampingnya. Dengan adanya bangunan tambahan para santri tentunya bisa tidur dan belajar jadi lebih nyaman.
? Menganalisa penggunaan solar panel sebagai sumber energy alternatif
Seperti yang saya bilang diatas kalau di Desa Mulyasari ini memiliki penerangan yang minim. Oleh karena itu, Prudential Indonesia memberikan atau membangun lampu-lampu penerangan dan juga pengaliran listrik dengan solar panel sebagai sumber energi alternatif.
Setelah melihat semua prorgam-programnya saya optimis banget kalau Desa Mulyasari ini lebih baik dari segala aspek mulai dari sosial hingga secara ekonomi karena sudah ada pelatihan dan juga edukasi. Tak hanya itu Prudential Indonesia juga memilih beberapa Masyarakt untuk menjadi Agen Perubahan bagi Desa Mulyasari ini.
Saya juga berfikir andai saja para perusahaan bisa mengambil satu desa dalam program CSR nya maka tidak ada lagi yang namanya desa tertinggal. Inget lho masih ada ribuan desa yang tertinggal di Indonesia ini. Desa-desa seperti ini masih sangat membutuhkan fasilitas-fasilitas kesehatan dan juga sekolah , namun yang penting infrastrukturnya itu lho yang masih jelek banget, duh kebayang deh kesulitan mereka untuk pergi ke Sekolah atau ke sarana kesehatan seperti Puskesmas yang harus jalan berkilo-kilo meter jauhnya.
Semoga saja tulisan saya ini bisa dibaca oleh pemerintah setempat juga agar lebih memperhatikan desa-desa yang terpencil seperti Desa Mulyasari ini. So, thank you banget buat Prudential untuk pengalaman berharga ini, sepulangnya saya dari Desa Mulyasari saya jadi jauh lebih bersyukur dengan kondisi saya. Dulu yang suka mengeluh jalanan suka macet sekarang ga ngedumel terus lagi karena masih banyak daerah yang jangan kan macet, untuk dilalui kendaraan saja ga bisa. Pokoknya terima kasih banyak atas pengalaman yang sangat berharga ini.
Comments
Post a Comment