Melihat Ragam Pemberdayaan Bangsa di Desa Mulyasari Bersama Prudential
Assalamu�alaikum.
Apa kabar semua? Semoga sehat selalu, penuh cinta, rezeki berkah berlimpah dan jangan lupa bersyukur. Ya, bersyukur kadang kita lupa bersyukur dan sering mengeluh sama hal yang sepele misalnya saja mati lampu, nunggu ojek lama, mau berangkat kerja tapi hujan padahal ya, diluar sana itu masih banyak orang yang tidak seberuntung kita lho.
Seperti beberapa waktu lalu saya menghadiri acara penutupan Chairman�s Challenge Prudential Indonesia di Desa Mulyasari,Kecamatan Sukamakmur, Bogor � Jawa Barat disana saya mendapatkan pengalaman baru yang luar biasa banget dan ga berhentinya mengucapkan syukur.
Seperti beberapa waktu lalu saya menghadiri acara penutupan Chairman�s Challenge Prudential Indonesia di Desa Mulyasari,Kecamatan Sukamakmur, Bogor � Jawa Barat disana saya mendapatkan pengalaman baru yang luar biasa banget dan ga berhentinya mengucapkan syukur.
Desa Mulyasari , Kecamatan Sukamakmur ini tidak lah jauh dari Ibu Kota Jakarta, karena masih dalam Jabodetabek tapi tau ga sih Desa Mulyasari ini bertolak belakang sama kehidupan Ibu Kota. Ngapain saja saya disini? Ada apa saja saya disini? Yuk baca sampai selesai ya.
Jadi Jum�at malam saya berangkat ke sebuah Hotel di Sentul, Bogor dan setelah sarapan kita semua menuju Desa Mulyasari untuk menghadiri acara penutupan Kegiatan Community Investment Prudential - Chairman�s Challenge 2018
Jadi Jum�at malam saya berangkat ke sebuah Hotel di Sentul, Bogor dan setelah sarapan kita semua menuju Desa Mulyasari untuk menghadiri acara penutupan Kegiatan Community Investment Prudential - Chairman�s Challenge 2018
Chairman�s Challenge adalah kegiatan volunteering tahunan yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2006 dan Prudential ada didalamnya untuk dapat membangun masyarakat di sekitar. Selama dilaksanakan sejak tahun 2006, Alhamdulillah Prudential Indonesia selalu mendapatkan penghargaan.
Nah tahun ini Prudential Indonesia bekerjasama dengan Pemerintahan Kabupaten Bogor mengadakan Chairman�s Challenge ini di Desa Mulyasari.
Nah tahun ini Prudential Indonesia bekerjasama dengan Pemerintahan Kabupaten Bogor mengadakan Chairman�s Challenge ini di Desa Mulyasari.
Tema dari Chairman�s Challenge tahun ini yaitu Bangun Desa, Bangun Indonesia yang mana di program ini Prudential Indonesia membantu masyarakat melalui program pendidikan dengan membangun sekolah pesantren, perbaikan kesejahteraan ekonomi yang bekerjasama dengan IPB mengedukasi masyarakat sekitar dengan memberikan pelatihan bagaimana cara meningkatkan kualitas produk pertanian disana seperti kopi, sayuran dan lainya, meningkatkan kualitas kesehatan dengan melakukan perbaikan MCK dan yang terakhir yaitu penyediaan energi melalui pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya ).
Bukan lah hal mudah untuk menempuh Desa Mulyasari yang tidak jauh dari Ibu kota ini, untuk kesini kita harus naik turun gunung dengan medan yang cukup buat deg-degan. Awalnya kita semua naik mobil hanya sampai kaki gunung. Jarak dari parkiran mobil ke Desa Mulyasari ini 3 km dan hanya bisa di tempuh dengan naik ojek atau jalan kaki. Tadinya saya dengan Pede untuk menuju kesana itu dengan jalan kaki ya itung-itung hiking lah ya tapi baru sekitar 500 meter sudah nyerah karena medannya cukup berat dan kita benar-benar harus menanjak gitu deh.
Luar biasa memang, jalannya yang bebatuan dah gitu licin kita harus lewati. Karena nyerah akhirnya saya putuskan untuk naik ojek. Jangan dipikir setelah naik ojek itu akan aman, ga guys di atas ojek bawaanya lebih deg-degan karena benar-benar jalan setapak dah gitu pinggirnya itu jurang. Kita harus lewat turun gunung, Masya allah sungguh perjuangan banget. Walaupun penuh perjuangan dan rasa takut saya di hadirkan pemandangan yang luar biasa indahnya, pemandangan yang tidak bisa saya dapatkan di Kota. Indahnya gunung dan segarnya udara itu bisa saya nikmati sepanjang jalan.
Tak lama sekitar 20 menit kali ya saya sampai juga di desa Mulyasari, sebuah desa terisolir yang tak jauh dari Ibu kota. Naik ojek pun hanya sampai bawah saja lho dan kita semua harus jalan kaki lagi ke atas bukit tempat acara berlangsung. Sesampainya diatas sudah banyak sekali warga setempat yang turut hadir juga.
Acara di buka oleh sambutan dari bapak Robert Gardian selaku Management Advisor Prestasi Junior Indonesia. Beliau sharing mengenai pengalamannya selama disini. Jadi Chairman�s Challenge ini sudah berlangsung sejak tanggal 6 Oktober 2018 dan setiap Sabtu � Minggu para volunteer yang terdiri dari staf Prudential Indonesia, Prestasi Junior Indonesia dan bekerjasama dengan IPB ( Institut Pertanian Bogor ) itu kesini untuk melaksanan berbagai kegiatan disini, nah pak Robert ini sudah 5 minggu selama kegiatan ini beliau tidak pernah absen lho, beliau juga memilih jalan kaki untuk menuju desa Mulyasari duhh sungguh luar biasa hebat banget pak. Diacara penutupan kali ini beliau terharu karena masyarakat dan volunteer yang hadir sangat banyak padahal untuk menuju kesini itu sangat sulit , penuh perjuangan.
Beliau bercerita kalau pada saat pertama itu yang datang hanya sedikit dan dilanjut dengan berbagai kegiatan masyarakat yang ikut berpartisipasi bertambah banyak. Volunteer yang hadir dari awal sampai minggu terakhir ini cukup banyak yaitu 475 volunteer. Bapak Robert sangat senang karena sekarang di desa Mulyasari ini bisa terang karena ada Solar Panel untuk penerangan jalan, dan saat ini sudah ada ruang kelas buat santri dan ada perbaikan MCK. Beliau juga mengungkapkan kepada masyarakat Desa Mulyasari yang teman berikan kesempatan untuk melakukan berapa program untuk kemajuan Desa disini.
Lalu dilanjut sambutan oleh Ibu Nini Sumohandoyo , Communication dan Syariah Corporate PT. Prudential Indonesia. Di awal sambutan Ibu Nini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam progam ini, beliau juga berterima kasih kepada masyarakat karena sudah menerima kita semua dengan baik
. Program yang dilakukan saat ini diharapkan bisa berlangsung lama dan bermanfaat , tidak hanya berhenti disini saja. Istilahnya ini Prudential Indonesia memberikan modal agar Desa Mulyasari ini bisa lebih baik. Ibu Nini ingin bercocok tanam di desa ini bisa lebih baik dan semuanya bisa lebih baik.
. Program yang dilakukan saat ini diharapkan bisa berlangsung lama dan bermanfaat , tidak hanya berhenti disini saja. Istilahnya ini Prudential Indonesia memberikan modal agar Desa Mulyasari ini bisa lebih baik. Ibu Nini ingin bercocok tanam di desa ini bisa lebih baik dan semuanya bisa lebih baik.
Project ini diharapkan sebagai project yang berkelanjutan jadi kalau desa Mulyasari ini maju dan sukses maka bisa deh tuh membantu desa-desa lainya yang tertinggal. Nah jadi Prudential Indonesia tidak hanya berhenti disini saja tetapi akan membantu terus.
Agar Project ini juga berjalan dengan lancar dan sukses, Prudential Indonesia memberikan jaket kepada agen perubahan merupakan perwakilan dari masyarakat desa Mulyasari sebagai simbolis. Nantinya para agen perubahan ini bertugas memantau program ini , dan agen perubahan ini memegang programnya masing-masing.
Agar Project ini juga berjalan dengan lancar dan sukses, Prudential Indonesia memberikan jaket kepada agen perubahan merupakan perwakilan dari masyarakat desa Mulyasari sebagai simbolis. Nantinya para agen perubahan ini bertugas memantau program ini , dan agen perubahan ini memegang programnya masing-masing.
Acara pun belum usai , kita disini bersenang-senang lho , kita bernyanyi dan menari bersama semua berbaur menjadi satu. Pada kesempatan kemarin juga kita semua ikut serta merayakan ulang tahun Prudential Indonesia yang ke 23 tahun. Ulang tahun Prudential Indonesia sendiri yaitu pada tanggal 2 November. Perayaan yang sederhana tapi juga penuh kehangatan karena semua volunteer dan masyarakat ikut berbaur disini.
Setelah bersenang-senang saya berkesempatan melihat program-program yang sudah dimulai 6 Oktober 2018 oleh Prudential di Desa Mulyasari dan saya juga sempat ngobrol dengan para Volunteer yang terdiri dari staf Prudential.
Ada yang menarik nih kalau volunteer Prudential ini namanya PruVolunteer , mereka ini semua staf lho dan mereka juga diberikan berbagai pelatihan juga, jadi saat terjun langsung ke lapangan mereka sudah memiliki ilmu. PruVolunteer mendapatkan training oleh ahlinya, mereka selama beberapa waktu dibekali pelatihan yang berbeda-beda lho.
Ada yang menarik nih kalau volunteer Prudential ini namanya PruVolunteer , mereka ini semua staf lho dan mereka juga diberikan berbagai pelatihan juga, jadi saat terjun langsung ke lapangan mereka sudah memiliki ilmu. PruVolunteer mendapatkan training oleh ahlinya, mereka selama beberapa waktu dibekali pelatihan yang berbeda-beda lho.
Setelah acara bebas saya pun berkesempatan keliling melihat project Prudential Indonesia di desa Mulyasari ini. Yang pertama yaitu PLTS ( Pembangkit Listrik Tenaga Surya ) atau biasa dikenal solar Panel dimana alat ini membutuhkan panas matahari yang terkumpul lalu diubah menjadi listrik.
Pada diatas bukit dekat pesantren kita bisaa lihat bawa ada solar panel yang cukup besar disini, lalu di beberapa titik di jalan kampung ini dipasang juga lampu-lampu jalan dengan tenaga surya. Ada sekitar 15 titik lampu untuk penerangan di malam hari.
Lalu bangunan kelas untuk pesantren ini salah satu program yang termasuk di program pendidikan. Tau ga sih teman, kalau Desa Mulyasari ini dinamakan juga desa putus sekolah karena tidak ada sekolah disini , dan untuk ke sekolah itu harus menempuh jarak yang jauh maakanya masyarakat di desa ini minim sekali mengenyam pendidikan.
Selama Chairman�s Challenge para volunteer tidak hanya membantu program-programnya saja lho mereka juga menghibur anak-anak masyarakat desa Mulyasari dengan bermain bersama dan juga mengajarkan bahasa Inggris dasar kepada mereka. Perlu di ketahui juga nih jadi masyarakat Desa Mulyasari ini lebih sering memakai bahasa sunda lho dan beruntung banget saya kan orang sunda ya jadi bisa lah ya berkomunikasi dengan mereka.
Melihat anak-anak kecil disana cukup banyak ternyata dan saya ngebayangin kalau desa ini tidak maju dan terisolir maka sebutan Kampung Putus sekolah akan selalu melekat di desa ini.
Miris banget memang padahal lokasinya tidak jauh dari ibu kota tapi fasilitas umum seperti Sekolah pun ga ada ( ada tapi jauh banget harus menempuh kiloan meter dan harus naik turun gunung ). Rasanya saayang banget kalau mereka tidak sekolah karena ditangan merekalah untuk Indonesia lebih maju kedepannya.
Miris banget memang padahal lokasinya tidak jauh dari ibu kota tapi fasilitas umum seperti Sekolah pun ga ada ( ada tapi jauh banget harus menempuh kiloan meter dan harus naik turun gunung ). Rasanya saayang banget kalau mereka tidak sekolah karena ditangan merekalah untuk Indonesia lebih maju kedepannya.
Sebenarnya masih banyak yang ingjn saya ceritakan tapi takut kepanjangan jadi di lain waktu saja ya. Saya mengucapkan terima kasih kepada Prudential Indonesia yang sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk merasakan pengalaman yang luar biasa ini. Disini saya banyak belajar arti berbagi dan bersyukur,,sampai-sampai ya saya terus tanya ini gimana ya kalau ada yang sakit atau mau lahiran ? Secara kondisi jalannya pun kaya gini,, duhh nyess banget rasanya. Pulang dari sini saya belajar untuk lebih bersyukur dan ga banyak mengeluh.
Comments
Post a Comment