Malam Penganugerahan Piala Merak 2018


Assalamu'alaikum.
Apa kabar semua? Semoga sehat selalu penuh cinta, rezeki berkah berlimpah ya. Alhamdulillah belum lama Shakila anak pertama ku memasuki usia 11 tahun, usia dimana saya sebagai orang tua harus lebih aware, perhatian dan tentunya lebih sigap menghadapi masa memasuki usia remaja. Kalau dilihat sih Shakila anaknya itu agak pendiam, dia lebih sering memilih sendiri dengan membaca buku atau bermain yang hanya bersama adiknya.


Bisa dibilang sih Shakila itu introvert, di Sekolah ia pendiam dan baru dirumah lah dia ceria atau banyak tingkah, istilah biasa yang kita sebut itu (Jago Kandang) dan itulah Shakila. Karakter si Kakak dan adik bisa dibilang cukul jauh makanya saya harus belajar lebih memahami anak-anak saya mulai dari quality time bersama mereka dan rutin bed time untuk ngobrol.

Jujur saja untuk memahami mereka itu ga mudah dan bahkan saya masih harus belajar banyak mengenai hal itu karena tahu sendiri kan ya di zaman saat ini semua informasi yang masuk bisa langsung di dapat dan kadang tidak di filter terlebih dahulu. 

Jika di bandingkan anak-anak sekarang itu jauh lebih cepat dewasanya entah umur dan juga kepribadian. Perubahan zamana atau era ini xukup berperan penting dalam pertumbuhan mereka. Saat ini banyak konten yang tidak seharusnya untuk anak-anak misalnya saja konten negatif dan masih banyak lagi. 

Saat ini juga banyak berita yang mengerikan di TV atau lewat internet mengenai kekerasa terhadap perempuan dan anak-anak. Kalau melihat berita itu saya jadi ketakutan sendiri dan selalu bertanya apakah saya mampu melindungi mereka dari kejahatan diluar sana ? Semoga saja bisa ya.

Saya tahu betul kalau para korban kekerasan itu merasakan trauma yang cukup mendalam dan sulit di sembuhkan. Misalnya saja kasus penculikan , pembunuhan dan pemerkosaan terhadap anak dibawah umur, berita-berita itu sangat ngeri dan membuat takut para orang tua walaupun dari berita tersebut kita bisa belajar untuk lebih aware terhadap anak-anak kita.



Menghadapi berita-berita dan konten negatif yang menyangkut kekerasan terhadap anak-anak dan perempuan ini harus dibenahi karena apa pun itu Hak anak dan menjunjung martabatnya lah yang harus dipeehatikan. Mengenai hal itu Alhamdulillah beruntung sekali beberapa waktu lalu saya menghadiri diskusi sekaligus Malam Penganugerahan Piala Merak 2018 di Rumah Marocco.

Piala Merak 2018 (Media Ramah Anak)  adalah wujud apresiasi Kemen PPPA kepada media dan jurnalis yang telah berpartisipasi dan berkontribusi pada upaya sosialisasi dan edukasi dalam pemenuhan hak anak dan menjadikan kepentingan terbaik anak sebagai jantung jurnalistik.


Piala Merak bukan hanya sekedar piala karena piala ini memiliki filosofi yang sangat menarik yang mana Merak ini memiliki sifat Kepemimpinan. Dan warna-warni bulunya menggambarkan keceriaan anak-anak.

Simbol ini dimaksud agar media menjadi pelaku terdepan dalam melindungi hak dan martabat anak-anak mengenai mengekspose berita. Jurnalistik dan media sendiri itu memiliki kode etik yang harus di patuhi , ada hal-hal yang harus di perhatikan dalam mengekspose media.



Sebelum memberikan penganugerahan Piala Merak, terlebih dahulu melakukan diskusi bersama beberapa narasumber yang berkompeten dibidangnya. Narasumbernya yaitu Lenny. N . Rossalin , Deputi Menteri Bidang Tumbuh Kembang Anak; Agus Sudibyo, Dewan Pers; Rino Arna , Aktivis Hak anak; Prof. Irwanto, Psikolog dan Peneliti Ilmu Kajian Anak; Fairuz Illoet, Founder Komunitas Ibu Cerdas; Ali Nur Yasin , Redaktur Pelaksana. 

Saat ini bisa dibilang Bad News a Good News makanya banyak media yang menyajikan berita yang bisa menaikan trafic tanpa meliha dampaknya padahal masih banyak kok good news yang bisa diambil dari sisi lain yang bisa mengangkat trafic. Maka dari itu media harus kembali ke kode etik misalnya memperhatikan beberapa hal dalam share foto serta berita untuk melindungi Hak dan Martabat Anak.

Hal -hal yang perlu diperhatikan melindungi Hak Anak dan Martabatnya :

  • Tidak boleh memfoto anak-anak sedang bertelanjang dada atau yang menurut norma kita itu tidak bagus lah. Saat ini demi trafic dan konten ada beberapa orang yang memfoto seperti itu.
  • Pemberitaan secara gamblang terhadap korban kekerasan anak dan perempuan juga terhadap korban pemerkosaan. Memang sih korban di blur tapi sekarang orang tua korban pemerkosaan dan kekerasan itu suka diundang media padahal ini bisa mencelakai Hak Anak.
  • Jangan memposting hal-hal yang berdampak memalukan.
  • Sajikan tontonan sesuai umur anak-anak hmm,, saat ini jujur saja ya banyak film atau sinetron yang masih kurang mendidik dan bukan untuk anak-anak.
  • Pernikahan dini atau pernikahan anak-anak dibawah umur. Nah ini dia yang masih banyak terjadi di Indonesia. Untuk pernikahan dini sebaiknya perhatikan dampaknya bagi perempuan karena hubungan sex terlalu dini dapat mengundang banyak penyakit seperti misalnya kanker servik dan masih banyak lagi.
  • Dan lainya.

Nah itu baru sebagian ya dan masih banyak lagi hal-hal yang harus di perhatikan. Anak itu untuk di lindungi dan untuk melindunginya dibutuhkan dari berbagai pihak salah yaitu keluarga, media dan juga pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Layak Anak (IDOLA ) 2030 .



Tak hanya Indonesia Layak Anak saja tapi juga Media Layak Anak itu perlu. Untuk itu media sejatinya menjadi garda terdeoan dalam mengedukasi masyarakat khususnya keluarga terkait pemenuhan hak anak melalui peran keluarga. 

Pada kesempatan malam Penganugerahan Piala Merak Menteri PPPA, Yohana Yembise mengungkapkan bahwa upaya pemenuhan hak anak perlu dilakukan bersama-sama. �Upaya untuk memenuhi hak-hak anak harus dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah, lembaga masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, organisasi masyarakat, guru, akademisi, dunia usaha dan media. Hak anak yang terpenuhi secara optimal akan mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Saya berharap media menjadikan kepentingan terbaik anak sebagai jantung kerja jurnalistik dalam mempublikasikan berita,�. 

Yaa diperlukannya berbagai lapisan untuk mewujudkan IDOLA . Tujuan dari Acara Penganugerahan Piala Merak 2018 ini juga tak hanya memberikan apresiasi saja kepada media yang telah berpartisipasi mendukung dan menyebarluaskan informasi terkait pemenuhan Hak Anak tapi juga acara ini yaitu bertujuan untuk meningkatkan awarness juga keluarga dalam pemenuhan Hak Anak. 

Lalu siapakah para pemenang Piala Merak 2018 ini? Yukk saya jabarkan nama-nama para pemenangnya. 

Pemenang Piala Merak 2018 Kategori Fotografi Media Kompetisi : 

  • Juara 1: Riski Cahyadi - Tribun Medan - Belajar dibawah Erupsi
  • Juara 2: Mochammad Risyal Hidayat - Antara - Pemberian Vaksin
  • Juara 3: LM Syuhada Ridzky -Kendari Pos - Romansa Perjuangan Meraih Pendidikan

Pemenang Piala Merak 2018 Kategori Artikel : 

  • Juara 1 : Bimo Aria Fundrika -Viva News - Perkawinan Anak Merenggut Nyawa dan Hak Hidup Anak
  • Juara 2 : Kurniawan Eka Mulyana - Sindonews - Kelas Perahu, Jembatani Anak Pulau Raih Pendidikan
  • Juara 3 : Rio Rahardian Tuasikal - VoA Indonesia - Ketika Satu Kelurahan Kompak Dukung Perlindungan Anak.

Pemenang Piala Merak 2018 Kategori Wartawan Menginspirasi :



  • Juara 1 : Haryo Wirawan - BBC Indonesia - Relawan Pengajar Untuk Anak-Anak Yang Memperkenalkan Profesi Wartawan
  • Juara 2: Diah Kusumawardani Wijayanti -Antara - Founder Sekolah Tari Tradisional Gratis Untuk Anak-anak
  • Juara 3 : Bahana Patria Gupta -Kompas - Sekolah Dongeng Untuk Anak-anak.

Pemenang Piala Merak 2018 Kategori Media Menginspirasi: 

  • Juara 1 : Antara
  • Juara 2 : Harian Kompas 
  • Juara 3 : Mother and Baby 


Dan diatas tadi adalah para pemenang Piala Perak 2018, Selamat buat para pemenang semoga terus menginspirasi. Sebagai masyarakat awam dan juga sebagai orang tua dari 2 orang puteri saya tentunya berharap sekali bahwa tak hanya media - media saja yang menggaungkan rasa awareness dalam pemenuhan Hak Anak-anak tapi juga seluruh lapisan masyarakat. 

Untuk itu sebagai blogger ini juga sebagai pengingat saya sendiri bahwa sebelum share postingan di sosial media saya harus memperhatikan etika-etika dalam membangun rasa awareness contoh kecilnya sih sebagai orang tua saya pastinya harus tetap mendampingi anak-anak saya ketika menonton televisi dan juga saat menggunakan gadget. So,,, yuk moms and Dads kita dukung Indonesia Layak Anak mulai dari keluarga kita dahulu. 

Comments

Popular Posts